membutuhkan waktu transisi sebelum menuju era battery electric vehicle (BEV). Sebab perubahan dari kendaraan konvensional ke BEV akan mengubah struktur industri otomotif Tanah Air.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia diperlukan transisi alami dari ICE ke BEV, seperti halnya pergeresan dari transmisi manual ke otomatis harga mobil listrik masih sekitar 600 jutaan.
masyarakat Indonesia untuk daya tarik mobil masih di bawah Rp300 juta perubahan dari ICE akan BEV akan mendisrupsi 47% perusahaan. Pilihan mereka ada dua, tutup atau beralih membuat komponen-komponen BEV. Namun, membuat komponen membutuhkan investasi baru dan juga pengembangan sumber daya manusia (SDM).
seiring terus menurunnya pasokan bahan bakar fosil. Kemudian, BEV bisa mendorong pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi EV Mobil listrik juga bisa menurunkn emisi gas buang.
mobil listrik di Indonesia masih relatif rendah, belum mencapai 1% dari total pasar. Data Gaikindo, per September 2021, penjualan BEV mencapai 611 unit, hanya 0,1% dari total pasar, sedangkan PHEV 44 unit. Adapun penjualan HEV mencapai 1.737 unit atau 0,3%.