Monthly Archives: June 2022

Menggunakan Ban Tubeless? Beginilah Ciri-Ciri Ban Tubeless Harus Diganti

Ban merupakan salah satu bagian penting dari kendaraan bermotor yang harus selalu diperhatikan keadaannya. Walalupun tak serumit mekanisme mesin, tanpa ada ban kendaraan tak akan berpindah tempat.

Ada dua jenis tipe ban kendaraan bermotor di pasar otomotif, yaitu jenis ban biasa atau tubetype dan ban tubeless. Masih banyak yang beranggapan bahwa ban tubeless hanya diganti saat umurnya sudah tua. Padahal, ada beberapa kondisi yang membuat ban tubeless harus segera diganti demi menambah kenyamanan selama berkendara. 

Ban tubeless umumnya diganti apabila sudah mencapai usia pakai maksimum. Ciri-cirinya terlihat dari permukaan ban yang sudah mengeras dan keelastisannya pun berkurang. Jika tidak segera diganti, ban kendaraan anda bisa saja hancur atau meledak saat dikendarai di tengah jalan.

Berikut merupakan ciri-ciri ban tubeless harus diganti:

Terlalu banyak tambalan

Meski efektif dalam menangani ban bocor, tambal ban merupakan solusi yang bersifat sementara. Tambalan sewaktu-waktu bisa lepas saat dikendarai dalam kecepatan tinggi. Suhu ban yang panas pun menjadi salah satu penyebab tambalan ban bisa lepas. Kekuatan ban pun berkurang, sehingga bisa memengaruhi keselamatan selama berkendara.

Ada benjolan di ban

Benjolan pada ban dapat muncul saat dikendarai dalam kecepatan tinggi. Benturan ban dan aspal pada kecepatan tersebut membuat sisi dinding ban jadi lebih menonjol akibat seratnya sudah putus.

Ban tubeless tidak akan mampu menahan beban berat, sehingga bisa meletus sewaktu-waktu.

Ban sudah retak

Dinding ban retak halus disebabkan karena beberapa hal, seperti suhu ban terlalu panas, usia tua, atau ada cairan kimia di dalamnya. Jangan abaikan keretakan ini dan segera ganti ban tubeless anda. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ban akan meletus di tengah jalan.

Usia Pakai di atas 40.000 km

Catatlah jarak tempuh total yang sudah dilalui kendaraan anda agar bisa diketahui waktu penggantian part-nya. Untuk ban sendiri, usia pakai maksimalnya adalah 40.000 km. Setelah mencapai angka tersebut, daya cengkeram ban semakin berkurang sehingga ban berpotensi mudah lepas dari velg-nya.

Ban botak

Lapisan ban akan mengalami pengikisan akibat gesekan pada aspal yang terlalu sering. Permukaan ban akan terlihat botak seiring berjalannya waktu, sehingga performa berkendara pun berkurang. Segera ganti ban apabila kondisinya sudah tidak lagi halus seperti pertama kali digunakan.